Literasi, Refleksi, dan Resolusi

Desember 29, 2025



Ngainun Naim

 

Tahun 2025 akan segera berlalu. Sebentar lagi kita menyongsong tahun baru 2026. Biasanya tahun baru diikuti dengan harapan baru. Namanya resolusi.

Tentu sudah banyak hal yang terjadi di tahun 2025. Banyak agenda yang sudah tercapai. Namun banyak juga yang belum atau tidak tercapai.

Ini merupakan hal wajar dan inilah kehidupan. Jika semua tercapai, perjuangan menjadi kurang bermakna. Jika semua tidak tercapai, terasa beratnya kehidupan.

Catatan ini secara khusus merefleksikan perjalanan saya dalam berliterasi selama setahun ini. Saya sungguh bersyukur atas anugerah Allah berupa kemampuan untuk menulis. Ini penting sekali saya sampaikan karena kalau bukan karena anugerah Allah, saya tidak akan bisa menulis.

Saya bersyukur bekerja di tempat yang mengharuskan saya untuk menulis. Sebagai dosen, menulis merupakan kewajiban. Setiap semester saya harus menghasilkan tulisan—khususnya artikel jurnal dan/atau buku—yang dipertanggungjawabkan dalam laporan Beban Kerja Dosen (BKD).

Jika tidak membuat tulisan, kinerja akan terhambat. Keharusan ini membuat saya harus selalu aktif dan kreatif membaca dan menulis. Tanpa kreativitas tidak akan ada tulisan yang saya hasilkan.

Penelitian menjadi hal yang harus saya perjuangkan. Tanpa penelitian, ilmu pengetahuan tidak akan berkembang. Ada dana insentif atau tidak, saya tetap melaksanakan penelitian.

Saya bersyukur memiliki banyak komunitas yang mengharuskan untuk berbincang dan berliterasi. Komunitas ini sebagian besar adalah komunitas maya. Ada beberapa grup WA yang saya menjadi anggotanya. Masing-masing grup memiliki dinamika. Ada yang sangat aktif, sedang, dan sepi. Meskipun demikian, keberadaan grup ini menjadi salah satu ruang kreatif yang mendorong saya untuk terus menulis sampai detik ini.

Tidak semua orang mau menulis. Juga tidak semua orang mampu menulis. Ada yang mau menulis tetapi tidak mampu. Ada yang mampu menulis tetapi tidak mau. Nah, di antara kombinasi ideal adalah yang mau dan mampu untuk menulis.

Saya sangat bersyukur diberikan anugerah mampu menulis meskipun kualitasnya biasa saja. Justru inilah yang mendorong saya untuk terus belajar. Rasa syukur saya wujudkan dengan terus berusaha untuk menulis.

Sepanjang tahun 2025 saya menulis beberapa karya. Satu buku mandiri, beberapa buku bersama, memberikan banyak kata pengantar, ratusan esai, dan beberapa artikel jurnal. Dari sisi kepatutan sebagai seorang dosen, apa yang saya hasilkan sudah cukup lumayan.

Saya jugaa sedang melaksanakan penelitian yang cukup menguras energi. Lokasinya ada di Jawa Timur dan Aceh. Penelitian ini sifatnya multiyears. Jika lolos evaluasi, tahun depan penelitian masih akan berlanjut.

Namun demikian sejujurnya ada beberapa target yang tidak terwujud. Saya memiliki beberapa naskah buku yang belum sempat diolah. Ada tiga buah.

Tahun 2026, selain tetap menjalani aktivitas penelitian dan menulis artikel jurnal, saya memiliki resolusi untuk menulis dan menerbitkan beberapa judul buku. Harapannya setidaknya empat judul buku.

Namanya juga harapan. Tentu jika ingin terwujud ya harus diperjuangkan.

 

Tulungagung, 29-12-2025

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.