Literasi, Refleksi, dan Resolusi
Ngainun Naim
Tahun 2025 akan
segera berlalu. Sebentar lagi kita menyongsong tahun baru 2026. Biasanya tahun
baru diikuti dengan harapan baru. Namanya resolusi.
Tentu sudah banyak
hal yang terjadi di tahun 2025. Banyak agenda yang
sudah tercapai. Namun banyak juga yang belum atau tidak tercapai.
Ini merupakan hal wajar
dan inilah kehidupan. Jika semua tercapai, perjuangan menjadi kurang bermakna.
Jika semua tidak tercapai, terasa beratnya kehidupan.
Catatan ini secara
khusus merefleksikan perjalanan saya dalam berliterasi selama setahun ini. Saya
sungguh bersyukur atas anugerah Allah
berupa kemampuan untuk menulis.
Ini penting sekali saya sampaikan karena kalau bukan karena anugerah Allah,
saya tidak akan bisa menulis.
Saya bersyukur bekerja
di tempat yang mengharuskan saya untuk menulis. Sebagai dosen, menulis
merupakan kewajiban. Setiap semester saya harus menghasilkan tulisan—khususnya
artikel jurnal dan/atau buku—yang dipertanggungjawabkan dalam laporan Beban
Kerja Dosen (BKD).
Jika tidak membuat
tulisan, kinerja akan terhambat. Keharusan ini membuat saya harus selalu aktif
dan kreatif membaca dan menulis. Tanpa kreativitas tidak akan ada tulisan yang
saya hasilkan.
Penelitian menjadi
hal yang harus saya perjuangkan. Tanpa penelitian, ilmu pengetahuan tidak akan
berkembang. Ada dana insentif atau tidak, saya tetap melaksanakan penelitian.
Saya bersyukur
memiliki banyak komunitas yang mengharuskan untuk berbincang dan berliterasi.
Komunitas ini sebagian besar adalah komunitas maya. Ada beberapa grup WA yang
saya menjadi anggotanya. Masing-masing grup memiliki dinamika. Ada yang sangat
aktif, sedang, dan sepi. Meskipun demikian, keberadaan grup ini menjadi salah
satu ruang kreatif yang mendorong saya untuk terus menulis sampai detik ini.
Tidak semua orang mau
menulis. Juga tidak semua orang mampu menulis. Ada yang mau menulis tetapi
tidak mampu. Ada yang mampu menulis tetapi tidak mau. Nah, di antara kombinasi
ideal adalah yang mau dan mampu untuk menulis.
Saya sangat bersyukur
diberikan anugerah mampu menulis meskipun kualitasnya biasa saja. Justru inilah
yang mendorong saya untuk terus belajar. Rasa syukur saya wujudkan dengan terus berusaha untuk menulis.
Sepanjang tahun 2025
saya menulis beberapa karya. Satu buku mandiri, beberapa buku bersama, memberikan banyak kata pengantar, ratusan
esai, dan beberapa artikel jurnal. Dari sisi
kepatutan sebagai seorang dosen, apa yang saya hasilkan sudah cukup lumayan.
Saya jugaa sedang
melaksanakan penelitian yang cukup menguras energi. Lokasinya ada di Jawa Timur
dan Aceh. Penelitian ini sifatnya multiyears. Jika lolos evaluasi, tahun depan
penelitian masih akan berlanjut.
Namun demikian
sejujurnya ada beberapa target yang tidak terwujud. Saya memiliki beberapa
naskah buku yang belum sempat diolah. Ada tiga buah.
Tahun 2026, selain
tetap menjalani aktivitas penelitian dan menulis artikel jurnal, saya memiliki
resolusi untuk menulis dan menerbitkan beberapa judul buku. Harapannya
setidaknya empat judul buku.
Namanya juga harapan.
Tentu jika ingin terwujud ya harus diperjuangkan.
Tulungagung, 29-12-2025

Tidak ada komentar: