Mengunjungi Klepu, Sekadar Ingin Tahu

Juni 22, 2025


Pertigaan menuju Desa Klepu dari arah Trenggalek

Ngainun Naim

 

Nama Klepu sudah lama saya dengar. Awalnya adalah sebuah tesis dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2003) yang ditulis oleh Imam Maksum dengan judul “Kerukunan Antar Umat Beragama Islam dan Katolik di Desa Klepu Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo”. Tesis ini menarik namun saya belum membaca secara tuntas.

Belakangan saya membaca laporan hasil penelitian yang ditulis oleh tim peneliti IAIN Ponorogo yang diketuai oleh Lutfi Hadi Aminuddin dengan judul “Pluralitas Orientasi Ideologi Muslim Klepu Sooko Ponorogo” (2020). Penelitian ini saya baca lebih intensif. Ada banyak informasi dan pengetahuan baru terkait topik.

Setelah saya lacak ternyata sudah sangat banyak riset tentang desa multikultural ini. Saya ingin menyebut dua saja, yaitu Unun Roudlotul Jannah dan Muchtim Humaidi yang menulis artikel dengan fokus pada filantropi (2020) dan Aziz Muslim menyampaikan pidato guru besar di UIN Sunan Kalijaga dengan judul “Forum Masjid dan Kesejahteraan Masyarakat: Analisis Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Klepu Sooko Ponorogo” (2024).

Sesungguhnya ada sangat banyak riset dengan fokus yang berbeda-beda namun objeknya sama, yaitu Desa Klepu. Bagi saya, ini fenomena menarik. Saya belum memiliki bayangan untuk meneliti di Klepu. Namun satu hal yang saya kira menarik adalah mengetahui lokasi desa itu.

Desa ini seperti magnet riset. Ada banyak topik yang menjadikan desa ini sebagai lokasi penelitian.

Ditinjau dari sisi lokasi, saya berasumsi lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah saya.  Saya katakan asumsi karena saya memang belum pernah mengunjungi desa tersebut. Jadi saya mencoba mengeceknya di internet untuk memastikan posisinya.

Namun asumsi saja tentu tidak memberikan informasi memadai. Membaca laporan demi laporan atau tulisan demi tulisan tentang desa ini memang bermanfaat. Namun akan lebih jelas jika berkunjung langsung ke lokasi.

Minggu tanggal 20 April 2025 saya memutuskan untuk mengunjungi Klepu. Sekadar kepengin tahu saja. Tidak ada tujuan spesifik. Jadi semata-mata jalan-jalan.

Saya meninggalkan rumah pukul 13.48 WIB. Saya menyusuri jalanan menuju Kota Trenggalek. Dari perempatan utara Alun-Alun Trenggalek, saya belok ke arah utara menuju Kecamatan Bendungan. Sekitar lima menit, jalanan mulai menanjak.

Jika boleh dikatakan, perjalanan kali ini sebagai perjalanan di daerah pegunungan. Daerah datarnya hanya sekitar lima menit. Selebihnya adalah pegunungan dengan deretan hutan yang sejuk.

Begitu naik perbukitan, saya sampai di lokasi bendungan Bagong. Perjalanan terus berlanjut sampai Kecamatan Bendungan Trenggalek. Di pertigaan ada petunjuk jika ke arah barat menuju Ponorogo dan ke arah timur menuju Tulungagung. Tentu saja saya mengambil arah menuju Ponorogo.

Saya menyusuri jalanan aspal yang semakin lama semakin sepi. Jalanan yang awalnya mulus berganti rusak di perbatasan Trenggalek Ponorogo. Meskipun demikian saya terus saja memacu sepeda motor.

Sama sekali tidak ada informasi yang saya miliki selain bermodalkan GoogleMap. Aplikasi ini lumayan membantu, meskipun tidak selalu valid.

Akhirnya saya sampai juga di desa Klepu. Desa yang secara fisik tidak banyak berbeda dengan desa-desa lain yang pernah saya kunjungi. Namun secara sosiologis, antropologis, dan historis memiliki banyak khazanah yang tampaknya akan terus menjadi mutiara bagi dunia penelitian.

 

Tulungagung, 20 Juni 2025

 

2 komentar:

  1. Kaget saya membaca ini Pak, soalnya disebut nama Sooko pada tulisan ini.

    Ceritanya begini Pak. Besan perempuan saya adalah orang Sooko. Ia beragama Islam, tapi bapak dan ibunya beragama Katolik. Jadi saudara/i besan saya ada yang Islam ada juga yang Katolik.
    Beberapa saat lalu kami sekeluarga ke Sooko, menginap beberapa malam. Cucu saya dirayakan dengan semacam upacara yaitu dengan Tedhak Siten.
    Seandainya pada tulisan ini tidak menuliskan nama Sooko, saya tak akan mengingat keluarga besan perempuan saya itu, karena tak pernah disebut nama Klepu ketika disana.

    Salam,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam. Oh ya? Sooko merupakan salah satu kecamatan di Ponorogo. Nama Desa Klepu Kecamatan Sooko Ponorogo sesungguhnya hanya sekitar 1,5 jam dari rumah saya. Hanya memang jalannya cukup sulit. Ceritanya memang sekadar pengin tahu saja. Semoga suatu saat jika berkunjung ke Sooko bisa bersua.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.