Modul, Silaturrahmi, dan Inspirasi
Ada puluhan peserta yang hadir di ruang pertemuan Lantai
LG Hotel Margo Depok. Mereka berasal dari berbagai unsur. Ada dari Kementerian
Kesehatan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah,
dan panitia.
Kami berkumpul untuk mendiskusikan dua modul Kesehatan
Reproduksi. Kebetulan saya menjadi salah satu reviewer dari modul.
Dalam kesempatan pemaparan, saya menjelaskan bahwa
sekarang ini ada banyak persoalan yang harus dihadapi oleh anak-anak kita.
Kasus-kasus yang terkait dengan kekerasan seksualitas, misalnya, belakangan
meningkat tajam. Tidak sulit untuk menemukan berita terkait hal ini.
Realitas semacam ini tentu
tidak bisa dibiarkan. Harus dilakukan usaha-usaha secara serius untuk mengatasi
persoalan yang ada. Jika dibiarkan, kasus demi kasus akan mudah untuk
ditemukan. Ini berarti masa depan kita akan suram karena anak-anak terancam
oleh aneka bentuk penyimpangan.
Selain itu juga
penting untuk merumuskan langkah-langkah sistematis dalam menciptakan iklim
yang kondusif dalam relasi antar siswa, siswa dengan guru, dan relasi seluruh
elemen dalam lembaga pendidikan.
Saya sangat bersyukur
bisa hadir di acara ini. Ada banyak hikmah yang saya peroleh. Jika tidak hadir,
saya tidak mungkin bersua dengan orang-orang yang selama ini hanya saya kenal
melalui media sosial, seperti Ning Evy Gozali, kiai muda Ahmad Husein
Fahasbuhu, Mbak Ratu Dian Hatifah, Ada Mbak Ayu Maryati Sholihah yang merupakan
Ketua KPAI, ada Mbak Maftuhah dari PP Fatayat, Ibu Roro Weni dari Kementerian
Kesehatan, Ibu Irna dari Kemendikdasmen, Mbak Alissa Wahid, Prof. Qowaid dari
Pesantren Muhammadiyah, Pak Unang dari Dikdasmen Muhammadiyah, dan banyak lagi
lainnya.
Saya selalu berpikir
bahwa perjumpaan semacam ini adalah harta karun yang luar biasa. Banyak ilmu
dan inspirasi yang saya peroleh yang tidak saya temukan di
buku.
Berbincang dan
berkisah adalah selaksa pengetahuan luas tak bertepi. Dengan Kiai Ahmad Husein
Fahasbu saya mendapatkan banyak kisah keteladanan dari dunia pesantren. Dengan
Pak Unang dari Muhammadiyah saya mendapatkan banyak kisah tentang dunia
pendidikan, khususnya pendidikan keluarga. Dengan Ning Evy Gozali saya
mendapatkan banyak kisah tentang bagaimana mengembangkan jaringan dan menebar
kemanfaatan.
Malam harinya, saya kembali
mendapatkan asupan gizi dan pengetahuan dengan ajakan silaturrahim ke rumah
senior saya semasa di Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar yang kini menjadi
pejabat di Kementerian Agama, Dr. Imam Bukhori. Bersama beberapa kawan saya
dijamu sate kambing dan kepala kakap. Sesungguhnya perut masih lumayan kenyang.
Tapi demi keberkahan silaturrahim, saya terus mencari kenikmatan dua sajian itu
sampai ketemu ketika sudah hampir tandas.
Di lantai dua dan
tiga rumah beliau, kami berbagi kisah. Juga berdiskusi tentang aneka hal. Tentu
lebih banyak guyonan yang menghangatkan suasana.
Menjelang pukul 22.00
kami pamit. Namun sebelum pulang saya sampaikan bahwa saya ingin mengunjungi
perpustakaan Kiai Imam Bukhori. Ini sekaligus menjalankan amanah Kiai Ahmad
Husein Fahasbuhu untuk mengecek apakah kitab-kitab beliau ini muktabar atau
tidak he he he.
Ribuan kitab berderet
secara rapi di beberapa lemari. Saya ambil gambarnya. Juga saya rekam. Setelah
di lantai 2 selesai, kami menuju lantai 3. Kali ini jumlah kitabnya lebih
banyak lagi.
Saya kagum dengan
orang yang memiliki banyak kitab dan buku. Bagi saya, ini adalah sumber energi
dan inspirasi hidup.
“Pagi sebelum
berangkat kerja dan malam sebelum tidur saya biasakan untuk membaca”, kata Kiai
Imam Bukhori. Saya menyimak penjelasan beliau. “Tapi saya belum terbiasa
membangun tradisi menulis. Baru tradisi membaca”, pungkas beliau.
Ingin rasanya
berasyik ria dengan mencermati dan mengulik sedikit saja kitab demi kitab. Tapi
saya tahu diri. Kawan-kawan di lantai 2 sudah menunggu. Hari juga sudah larut
semakin larut.
Jakarta, 24 Mei 2025
Trimakasih inspirasi dan ilmunya prof..
BalasHapusSama-sama.
HapusLuar biasa kegiatannya prof ngainun
BalasHapusSekadar menjalani saja Omjay. Dinikmati dan ditulis.
Hapusboleh pinjam salah satu kitab yang ada? hahaha gurau aja...
BalasHapusha ha ha
HapusBertemu dengan rekan-rekan yang sebelumnya hanya bertemu di medsos, sungguh mempunyai keasyikan tersendiri ya Pak.
BalasHapusApalagi pertemuan ini dalam rangka mewujudkan suatu kerja besar.
Sukses selalu, Pak.
Salam,
Betul Abah. Terima kasih atas kunjungannya.
Hapus