Menanam Pepohonan, Merawat Kehidupan

Juli 27, 2025

Ngainun Naim

 

Bumi ini harus dirawat. Ini penting sebagai pengetahuan, kesadaran, dan diaktualisasikan dalam tindakan. Jika tidak, bencana demi bencana akan selalu menjadi bagian tidak terpisah dari kehidupan karena bumi tempat kita hidup mengalami kerusakan demi kerusakan.

Banjir, misalnya. Jika kita melakukan riset mendalam, salah satu faktor penyebabnya adalah manusia yang abai dengan bumi. Misalnya, hutan yang ditebang tanpa pernah diperbarui.

Bumi juga rusak karena perilaku manusia terhadap sampah. Lihat saja bagaimana sampah berserakan, khususnya sampah plastik. Padahal butuh ratusan tahun untuk mengurai sampah plastik dalam tanah.

Membakar sampah sebagaimana sering kita lihat—mungkin kita juga melakukannya—juga berkontribusi pada pencemaran udara. Asap pembakaran mengandung banyak zat berbahaya.

Pada titik inilah maka penting melakukan berbagai usaha yang sejalan dengan kelestarian lingkungan. Salah satunya adalah dengan menanam pohon. Usaha ini, dalam jangka panjang dan dalam kerangka luas, merupakan upaya strategis dalam merawat bumi demi kehidupan yang lebih baik.

 


Menanam Pohon Sebagai Ibadah

Dalam ajaran Islam, ada relasi yang intens antara manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Masing-masing relasi harus berada dalam kondisi positif. Jika relasi tidak positif, kehidupan—dalam maknanya yang luas—juga akan mengarah kepada kondisi negatif.

Dalam konteks relasi antara manusia dengan alam, usaha-usaha untuk mewujudkan lingkungan hidup yang berkualitas harus terus dilakukan. Penanaman 1000 Pohon yang dilaksanakan di Kecamatan Sendang Tulungagung dalam rangka pelaksanaan program KKN UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung merupakan bagian dari ikhtiar yang harus didukung. Sebagaimana ditegaskan Prof. Dr. Abd. Aziz, Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan secara berkelanjutan. Bukan sekadar kumpul-kumpul seremonial belaka.

Pohon merupakan makhluk Allah. Jika ditanam dan dirawat dengan baik maka itu merupakan aktualisasi dari ibadah. Menanam pohon harus menjadi habitus. Bahkan, tegas Rektor, “Seandainya besok hari kiamat, kita masih harus tetap menanam pohon”.

Program Penanaman 1000 Pohon merupakan bagian dari aktualisasi program UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang terangkum dalam istilah Religreen. Substansi program ini adalah keselarasan antara lingkungan dengan ajaran agama. Ini penting maknanya dalam konteks keberlanjutan kehidupan.



Langkah Strategis

Penanaman 1000 pohon bukan sekadar aksi tentatif, melainkan langkah awal secara nyata untuk berkontribusi merawat bumi. Ke depan akan terus dilakukan upaya-upaya tindak lanjut agar kegiatan ini memperkuat aspek edukatif, ekologis, dan juga spiritual.

Tema KKN UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Tahun 2025 Literasi Digital Menuju Desa Ramah Lingkungan yang diaktualisasikan dalam, salah satunya, kegiatan menanam 1000 pohon. Ini merupakan hal yang sangat strategis. Bupati Tulungagung Gatot Sunu Wibowo, M.E., menilai bahwa tema ini relevan, visioner, progresif, dan menjadi langkah penting untuk membangun kesadaran koletif. Dari sisi praktis bermanfaat untuk memperkuat ekosistem lokal, mencegah erosi dan longsor, menjaga ketersediaan air, serta menciptakan udara yang lebih bersih.

KKN bukan sekadar kegiatan mahasiswa di desa, melainkan juga memiliki posisi strategis sebagai aset untuk pengembangan sosial. Karena itu mahasiswa yang menjalankan KKN diharapkan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak secara intensif, membangun kolaborasi, dan meninggalkan jejak kebajikan.

Sebagai penutup tulisan ini, saya ingin mengutip pendapat Eric Weiner, seorang penulis dan pembicara publik Amerika Serikat yang relevan dengan tema tulisan ini. Weiner menyatakan, “Ketika pohon terakhir ditebang, ketika sungai terakhir dikosongkan, ketika ikan terakhir ditangkat, barulah manusia menyadari bahwa dia tidak dapat memakan uang”. Pendapat ini penting menjadi bahan refleksi kita. Uang penting tetapi jangan karena uang lalu mengorbankan kehidupan.

 

Tulungagung, 25 Juli 2025

 

2 komentar:

  1. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan penanaman 1000 pohon, perlu diprogramkan bagi para mahasiswa/i UINSA TULUNGAGUNG untuk mengadakan bank bibit, kami dari tahun ke tahun selalu menyediakan bibit untuk kegiatan KKN, namun demikian saya berharap pihak kampus juga berupaya punya bank bibit dan dapat berkolaborasi dengan kami dipersemaian sebagai wahana belajar yang lebih baik tentang lingkungan hidup yang berkelanjutan

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.